MAKALAH
FARMAKOGNOSI
“MIKROSKOP”
NAMA ; TAMARA ROSA
KELAS : XII A
SEKOLAH
MENENGAH FARMASI BHAKTI NUSA
Jl.
Indragiri Gang Tiga Serangkai Padang Harapan
Bengkulu
MIKROSKOP
A. PENDAHULUAN
Mikroskop
merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk
mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop,
penggunaan dan pemeliharaannya.
Mikroskop
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat
dengan mata. (Mikroskop wikipeda 27/09/2007) Mikroskop adalah alat yang dapat
digunakan untuk melihat suatu benda yang jaraknya dekat dengan ukuran yang
sangat kecil (mikron) untuk diperbesar agar dapat dilihat secara detil. Sifat
bayangan yang terjadi yaitu maya, terbalik dan diperbesar. Biasanya digunakan
untuk melihat bakteri, sel, virus, dan lain-lain. (Organisasi.Org Komunitas
& Perpustakaan Online Indonesia 2008)
Mikroskop
sederhana terdiri dari dua buah lensa positif (cembung). Lensa positif yang
berdekatan dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup.
Lensa positif yang berdekatan dengan benda disebut lensa objektif. Jarak titik
api lensa objektif lebih kecil dari pada jarak titik api lensa okuler.
Cara
Menggunakan Mikroskop, Benda yang akan diamati diletakkan di antara F dan 2F
dari lensa objektif. Bayangan yang dihasilkan bersifat nyata, diperbesar, dan
terbalik. Bayangan ini akan menjadi benda bagi lensa okuler. Sifat bayangan
yang dihasilkan lensa okuler ini adalah maya, diperbesar,dan terbalik dari
pertama. Bayangan ini merupakan bayangan akhir dari Mikroskop yang kita lihat.
B.
MATERI
1. Komponen
Mikroskop
Gambar 1. Komponen Mikroskop
a.
Kaki
Kaki berfungsi menopang
dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam
engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
b.
Lengan
Dengan
adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau
direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah
mikroskop.
c. Cermin.
Cermin
mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk
memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar
cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin
dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model
baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang
terpasang pada bagian bawah (kaki).
d. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan
sinar.
e. Diafragma
Diafragma
berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur
bukaan iris. Letak diafragma
melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada
mikroskop sederhana hanya
ada diafragma tanpa kondensor.
f. Meja
preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang
akan dilihat.
Objek diletakkan di meja
dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja
terdapat lengan untuk
dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik
atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat
dapat dinaik-turunkan.
g. Tabung.
Di
bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X, 10X, dan
15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver
tersebut terdapat lensa objektif.
h. Lensa
obyektif
Lensa objektif bekerja dalam
pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan
bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri
penting lensa obyektif
adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran
beraneka macam sesuai dengan
model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan mempunyai nilai
apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya
pisah suatu lensa obyektif
yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
terpisah.
i.
Lensa Okuler
Lensa
mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
j.
Pengatur Kasar dan Halus
Komponen
ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa
objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung
lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus
lensa onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus
untuk menaikturunkan meja
preparat.
2. Macam-macam
Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop
cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeliki kaki yang
berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki
tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.
Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau
ganda (binikuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa objektif
yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat
meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor.
Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional,
sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu
cermin datar ataupun cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin ini akan
mengarahkan cahaya dari luar ke dalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah di
lengkapi lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja dalam pembentukan
bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan
menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, merupakan lensa
likroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfungsi
untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar
antara 4-25 kali. Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya
pencahayaan pada objek yang akan di fokus, sehingga pengaturannya tepat akan
diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang
bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik. (Mikroskop wikipeda
27/09/2007)
2. Mikroskop
Stereo
Mikroskop stereo
merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran
relatif besar. Mikroskop stereomemiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang
diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa
okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
a.
ruang
ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang
diamati,
b.
sumber
cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran
lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga perbesaran objek total minimal 30 kali.
Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa
objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan fokus
objek terletak di samping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran
terletak diatas pengatur fokus. (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)
3. Mikroskop
Elektron
Adalah sebuah
mikroskop yang mampu melakukan pembesaran obyek sampai dua juta kali, yang
menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan
dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi
yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro magnetik mayang lebih
pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Macam-macam mikroskop elektron:
1.
Mikroskop
transmisi elektron (TEM)
2.
Mikroskop
pemindai transmisi elektron (STEM)
3.
Mikroskop
pemindai elektron
4.
Mikroskop
pemindai lingkungan elektron (ESEM)
5.
Mikroskop
refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)
4. Mikroskop
Ultraviolet
Suatu variasi
dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya
ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang
dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pencahayaan dapat
meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat dari pada mikroskop biasa. Batas
daya pisah lalu menjadi umum. Karena cahaya ultra violet tak dapat dilihat oleh
mata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya
(Photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini
terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari. (Volk, Wheeler,
1988, mikrobiologi dasar, Jakarta. Erlangga)
5. Mikroskop
Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender
ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri,
ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang
khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau di
konjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi- Antigen itu bersifat
khas, maka peristiwa itu terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat
oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar. (Volt, Wheeler, 1988.
Mikrobiologi dasar, Jakarta. Erlangga)
6. Mikroskop
medan - gelap
Mikroskop medan
gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu
tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikroskop medan -
Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor
khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat.
Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil
dari
bagian atas gelas preparat.
(Volk, Wheeler, 1988. Mikrobiologi Dasar,
Jakarta. Erlangga)
7. Mikroskop
Fase kontras
Cara ideal untuk
mengamati benda hidup adalah dalam keadaan alamiahnya: tidak diberi warna dalam
keadaan hidup, namun pada galibnya fragmabend hidup yang mikroskopik (jaringan
hewan atau bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan
teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fase
kontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan
nukleus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu
karena nukleus dalam sel, nukleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang
melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata
manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop
fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang
yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dengan demikian
nukleus (dan unsur lain) yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat
dilihat (Volk, Wheeler, 1988, Mikrobiologi dasar, Jakarta. Erlangga).
3. Penggunaan
Mikroskop
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop :
a. Selalu
membawa mikroskop dengan dua tangan.
b. Bila
menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan tegak,
berarti
meja dalam keadaan datar.
Ini berlaku bagi mikroskop dg. Tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dengan.
Tabung miring
c. Preparat
basah harus selalu ditutup dg. Gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop
d. Selalu
menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.
e. Bila
ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan kepada laboran.
f. Tidak
dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
g. Setelah
selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dengan. Perbesaran paling rendah
pada kedudukan lurus ke bawah.
Bagaimana kita dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan
mikroskop? Langkah yang dilakukan agar kita dapat mengamati suatu objek atau
preparat dengan menggunakan mikroskop.
a. Pastikan
meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah, dipasang
pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
b. Melihat
melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata
(untuk
mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu
serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga
sinar yang diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup).
c. Jauhkan
lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum jam.
Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan
lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat
lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian
gunakan pengatur halus sampai preparat jelas terlihat.
d. Lihat
lagi dr. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi
(misalnya
45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kamu
dapat lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar
halus secara perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan.
e. Amati
preparat, apabila perlu digambar
f. Bila
pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung
atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.
4. Pemeliharaan
Mikroskop
a. Mikroskop
harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa. Tempat
penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang
bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu
dapat pula dalam almari yang diberi lampu
b. Bagian
mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu
yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot
atau kuas lembut.
c. Bersihkan
kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain
lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau
isopropil alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau
kain
d. Bersihkan
badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen.
e. Sisa
minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene).
Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.
PREPARAT
1. Mempersiapkan
Preparat Non-permanen
Untuk membuat preparat
non-permanen dilakukan sebagai berikut.
a. Buat
irisan misal batang eceng gondok secara melintang atau membujur. Irisan yang
dibuat haruslah tembus cahaya (jika menggunakan mikroskop cahaya). Jika akan
menggunakan,mikroskop stereo, irisan preparat tebal tidak menjadi masalah.
b. Letakkan
irisan tersebut pada gelas benda, kemudian tetesi objek dengan setetes air menggunakan
pipet.
c. Tutup
dengan gelas penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada medium.
Hal ini dapat diusahakan dengan beberapa langkah berikut: pegang gelas penutup
dengan posisi 45o terhadap gelas benda, sentuhkan tepi bawah gelas penutup pada
permukaanmedium dan perlahan-lahan rebahkan gelas penutup (dapat dengan bantuan
jarum sebagai penyangga gelas penutup) sehingga gelas penutup perlahan di atas
kaca obyek. Jika masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai
tidak ada gelembung udara. Amati preparat yang anda buat dibawah mikroskop
dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran lemah (10x10), kalau sudah
diketahui obyek yang akan diamati kemudian memakai perbesaran kuat (10x20 atau
10x40).
2. Penyimpanan
dan Pemeliharaan Preparat atau Slide Awetan
a. Preparat
atau slide sebaiknya diberi nomor di salah satu sudut labelnya.
b. Pemeliharaan:
tidak perlu memegang bagian permukaan objek dengan jari selama praktikum
c. Untuk
membersihkan preparat atau slide dengan kuas kering, jika banyak bahan perekat
yang mengganggu pengamatan dapat digunakan xylol.
d. Spesiesmen
awetan tumbuhan dan hewan mikroskopik disimpan dalam kotak kayu khusus
dilengkapi dengan rak-rak mini seukuran gelas objek.
e. Penyimpanan
disusun secara sejajar vertikal dan disimpan ditempat kering.
f. Pengambilan
dan penyimpanan dilakukan dengan hati-hati.
g. Setiap
spesiesmen awetan disimpan dengan dilengkapi label dan disusun secara alfabetik
agar mudah penyimpanan dan pengambilannya.
PROSEDUR
PERCOBAAN
A. Persiapan
Percobaan
1.
Catatlah
untuk okuler indeks atau huruf A dan B untuk objektuf angka I, II dan
seterusnya. Catat pula angka skala yang tertera pada okuler dan objektif
2. Menara mikroskop
Ambillah sepasang okuler dan objektif yang diameter sama besar. Letakkan pada
objektif plat kaca mikrometer, lalu bayangan skala dapat dilihat pada okuler.
3.
Lakukan
langkah 2 dengan menggunakan dua macam lensa objektif dan dua macam okuler.
B. Pelaksanaan
Percobaan
1.
Pasanglah
mikroskop dengan kombinasi okuler A (10X) dan objektif (3,2X)
2.
Letakkan
plat kaca di muka objektif dengan tempat benda yang akan diperbesar ukuran
bayangannya
3.
Aturlah
mikroskop sampai benda terlihat dengan jelas kemudian ukurlah pembesaran benda
dengan skala cakram
4.
Lakuan
percobaan sampai 3 kali
5.
Ulangi
prosedur 1, 2, 3 dan 4 dengan menggunakan lensa objektif 10 x dan 40 x dan
lensa okuler yang sama
6.
Ulangi
langkah 1 dan 2 dan benda diganti dengan Kristal yang berukuran kecil. Atur
mikroskop sampai terlihat dengan jelas
7.
Gambarkan
bentuk Kristal tersebut
8.
Ulangi
langkah 5 dengan menggunakan lensa objektif 10 x dan 10 x dan lensa okuler yang
sama
·
DATA HASIL PENGAMATAN
Contoh
Kegiatan Praktikum
Pengamatan
Objek dengan Mikroskop
Tujuan:
1.
Mampu mepembuat preparat non-permanen (segar)
2.
Mampu menggunakan mikroskop cahaya untuk mengamati objek
3.
Mampu menggunakan mikroskop stereo untuk mengamati objek
ALAT
DAN BAHAN
Alat
:
1.
Mikroskop cahaya dan mikroskop stereo
2.
Pipet
3.
Silet
3.
Pinset
4.
Gelas obyek dan gelas penutup
5.
Cawan petri
Bahan
:
1.
Potongan kertas berhuruf "A", "d",
2.
Organisme berukuran kecil (semut, bunga rumput, dan lainnya)
3.
Butir-butir pati kentang
4.
Air dan larutan iodine
CARA
KERJA
A
Penggunaan Mikroskop Cahaya
1.
Letakkan potongan kertas berhuruf "A" pada kaca obyek dan tutup
dengan gelas penutup.
2.
Amati dengan perbesaran lemah (10x10)
3.
Amati apakah bayangan benda sama atau terbalik, dan gambarkan !
4.
Sambil memandang ke dalam lensa okuler, geser preparat dari kiri ke kanan dan
dari atas ke bawah. Amati kemana bayangan bergerak?
5.
Ubahlah lensa obyektif ke perbesaran yang lebih besar. Amati apakah ada
perubahan luas
bidang
pandang?
6.
Berapa diameter bidang pandang mikroskop pada obyektif lemah (mm) dan berapa
pada
obyektif kuat?
7.
Kerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan potongan kertas huruf
"d"
B.
Mengamati Butir Pati
1.
Keriklah sekerat umbi kentang dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya
keluar.
2.
Teteskan cairan tersebut pada kaca obyek, dan tutup dengan gelas penutup.
3.
Amati dibawah mikroskop struktur butir-butir pati tersebut.
4.
Teteskan larutan Iodine pada tepi kanan kaca penutup dan pada tepi kiri kaca
penutup
tempelkan kertas hisap,
dengan demikian larutan iodine tersebut akan masuk kedalam
preparat
dan menyebar ke seluruh bagian.
5.
Amati dibawah mikroskop dan gambarkan butir-butir pati tersebut.
C.
Penggunaan Mikroskop Stereo
1.
Tempatkan mikroskop stereo beserta transformatornya, hubungkan dengan sumber
listrik.
2.
Tekan tombol "on" pada transformator, pergunakan voltase yang ada
pada transformator
sesuai keperluan. Ingat.
lampu mempunyai umur tertentu, oleh karena itu nyalakan lampu
sesuai keperluan saja.
3.
Letakkan spesimen pada cawan petri.
4.
Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian perbesaran kuat.
5.
Amati dan catat pada laporan anda (jika semut: hitung jumlah kaki atau
antenanya, dan jika
bunga: hitung jumlah stamen).
Daftar
Pustaka
______.
Tth. The Compound Light Microscope. Diambil pada tanggal 20 Februari
2008, dari
www.southwestschool.org
Anonim.
2005. Instruction Manual for Home Microscope. Diambil pada tanggal 20
Februari
2009,
dari www.homesciencetools.com.
______.
2008. Mikroskop dan Penggunaannya. Diambil pada tanggal 20 Februari
2008, dari
http://hafidhamr.blogsome.com/2008/06/05/macam-macam-mikroskop/trackback
______.
2008. Macam-macam Mikroskop. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
www.microscope.com
Koesmadji
Wirjosoemarto, dkk. Tth. Teknik Laboratorium. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar